Rabu, 09 Februari 2011

Kerjaan iseng


Entah kenapa tiba-tiba pas gue lagi asik nonton siang hari, otak gue kepengen banget untuk maen komputer. Padahal gue paling males maen komputer siang hari, apalagi saat itu cuaca lagi ga oke Bro...terik abis...maklum di tempat dimana komputer gue berada kagak ada AC cuma ada kipas angin yang setia selalu membuat suasana kamar agak sedikit adem. Oke langsung aja komputer gue nyalain, dengerin lagu dan gue lihat foto-foto yang banyak banget yang belum tersentuh tangan manusia,,,hehehe,,,maksudnya belum di edit gitu. Gue bingung pada saat itu, ini foto enaknya di edit kayak gimana yak, sambil berkutat dengan Photoshop sampai track list di Media player berubah dari lagu Dj got us fallin in love - Usher ke lagu Invincible-nya Muse akhirnya gue dapat ide. Kenapa tidak di coba edit HDR ( High Dinamic Range ) aja, langsung saja mumpung ide lagi mampir ke dalam otak gue, mulai pilah-plih deh foto mana aja yang bakalan kena sentuhan tangan. Tekhnik HDR adalah suatu keadaan atau proses pembuatan foto yang mengandung rentang Dynamic Range yang besar, yaitu rentang perbedaan antara terang dengan gelap sehingga dalam setiap foto HDR memberikan kesan yang mendalam. Ini dia beberapa hasil foto-foto yang telah berhasil gue ubah menjadi HDR.











 Walaupun hasil editannya masih kurang bagus, tapi gue sudah cukup puas. Gue akan terus menggali ilmu terus dengan komputer yang terbilang sudah uzur...hehehehe... ( DK )

Selasa, 08 Februari 2011

Scorpio Z Th. 2007


Di saat kebanyakan pemilik Yamaha Scorpio menggunakan tapak ban yang lebar, Arie pemilik Yamaha Scorpio Z lansiran tahun 2007 kebalikannya. Dia menggunakan tapak ban yang bisa dibilang terlalu kecil untuk ukuran Scorpio yang ber-cc 225. Ukuran ban 70/90 R17 depan serta 80/90 R17 belakang yang membalut velg jari-jari bermerk TK racing 1.60” di kedua roda. Sudah bisa di pastikan jika mengendarai Scorpio ini, harus ekstra hati-hati jika ingin belok rebah. Bahkan kapasitas mesin yang 225 untuk harian dirasa kurang, “maklum saya Speedjunkie” buka Batak, panggilan akrabnya. Bengkel Maura motor di kawasan Kebon besar, Tangerang diberikan kepercayaan untuk mengerjakan sektor mesin. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengganti Piston standar yang mempunyai ukuran 70mm dengan oversize 200 menjadi 72mm. Tidak lupa di porting polish agar aliran bahan bakar menjadi lancar-car. Jika kita hitung menggunakan rumus silinder kapasitas mesin sekarang melonjak menjadi 236cc, stroke dibiarkan standar karena untuk harian dirasa sudah cukup tenaganya. Karena untuk saat ini belum ada yang menjual kem racing Scorpio, alhasil kem bawaan pabrik kena pangkas. Ukuran kem tidak tahu berapa, Doyok sang mekanik enggan membeberkan berapa ukuran kem untuk motor ini. Lanjut ke bagian kopling agar tenaga tersalurkan dengan sempurna di pilihlah per kopling Helios tidak lupa kampas dan pelat gesek di tambah satu, rumah kopling pun di lubangi agar sirkulasi oli membasahi kampas kopling dengan sempurna. Gue pernah menjajal motor ini, pada putaran atas motor terasa melayang imbas dari ban kecil dipadukan dengan tenaga mesin yang galak…ngeri bos…mekanik pun berkata “motor si Arie dibore up tapi ban kecil-kecil, gue aja ngeri bawanya” kata Doyok. Batak untuk sementara merasa sudah puas, namun masih ada proyek jangka panjang yang ingin dilakukan, yaitu membuat Yamaha Scorpionya menjadi 300cc. 

Buntut terlihat tinggi karena menggunakan peninggi Shockbreaker.

 Shock menggunakan merk YSS.

 Agar lebih responsif Karburator diganti menggunakan Keihin PE 28.

 Knalpot merk Abbys pesanan khusus dari Bandung sesuai spek mesin.

Ingin tampilan terlihat lebih manis teromol asli diganti dengan kepunyaan Ninja.

Tampilan motor secara keseluruhan terlihat cungkring. ( DK ).